A. Hirarki Data
Dikutip dari Budi akademia universitas brawijaya (2011),
terdapat enam tingkatan data dalam CBIS:
1. Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam
nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat
digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan
sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on
dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
2. Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Bytemerupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas
kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan
untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu
karakter (huruf, angka, atau tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh
256 karakter (= 2 pangkat 8)
3. Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna. Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu
kata
4. Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling
berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu
field kunci.
5. File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara
logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat
penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel
ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti.
6. Database merupakan kumpulan
file-file yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada
operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua database umumnya berisi
elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan
berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer
dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu.
Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam
suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu
B. Pemroresan: Batch, Online & Real Time
Pemrosesan data (data processing)
adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau
pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga
bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai
nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi,
maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi.
Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan
data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil
pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan
masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran. Tujuan pengolahan
data adalah untuk menghasilkan dan memelihara redod perusahaan yang akurat
dan up to date.
Ada 3 cara dalam
pemroresan data yaitu:
a. Pemroresan Batch
Pemrosesan batch adalah
pelaksanaan dari serangkaian program (“pekerjaan”) pada komputer tanpa
intervensi manual. Pekerjaan Batch ditetapkan sehingga mereka
dapat dijalankan sampai selesai tanpa intervensi manual, sehingga semua
data input dipilih sebelumnya melalui script atau
parameter baris perintah. Hal ini berbeda untuk online atau
program interaktif yang meminta pengguna untuk input tersebut. Sebuah program
membutuhkan set file data sebagai masukan, memproses data, dan
menghasilkan satu setfile output data. Lingkungan operasi ini
disebut sebagai pemrosesan batch karena input data dikumpulkan
ke dalam batch file dan diproses dalam batch oleh
program ini.
b. Pemroresan Online
Pemrosesan online merupakan
sebuah sistem yang mengaktifkan semua peripheral sebagai pemasok
data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan
refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan
data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan
pemrosesan online adalah transaksi online (E-commerce,
Ebay, Internet Banking, Reservation Ticket, Pendaftaran Online,dll.). Dalam
sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri
melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan
segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia
segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
c. Pemroresan Sistem Real-time
Sistem Real-time disebut juga
dengan Sistem Waktu Nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat
dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas
waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem.
Sebuah sistem Real-time adalah sistem yang kebenarannya secara
logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu
hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah
untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line,
teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan
komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real-time.
C. Penyimpanan: DASD (Direct Access Storage Devices), SASD (Sequential Access Storage Device)
a. DASD (Direct Access Storage Devices)
Penyimpanan akses
langsung (direct access storage) adalah suatu cara mengorganisasikan
data yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara
berurutan. Unit perangkat keras yang memungkinkan hal ini disebut direct access
storage divice (DASD). DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis
yang dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium penyimpanan. Walau beberapa
teknologi DASD telah dibuat, yang paling populer adalah piringan magnetic.
Dapat diakses secara
langsung di posisinya. Kapasitas lebih besar, harga per bit informasi yang
dapat direkam lebih murah, kecepatan lebih lambat berbanding main memory.
Contoh: Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.
Penggunaan DASD:
DASD adalah medium file master yang baik, menghasilkan catatan
kegiatan perusahaan yang mutakhir
· Sebagai
medium penyimpanan sementara untuk menampung data semi-terproses
· Sebagai
medium input dengan cara yang sama seperti pita magnetic
· DASD
tidak baik untuk penyimpanan historis karena tumpukan piringan lebih mahal
daripada gulungan pita/ cartridge.
b.
SASD (Sequential Access
Storage Device)
Penyimpanan berurutan (sequential storage) adalah suatu
organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari
satu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu. Misalnya,
catatan pegawai disusun dalam urutan nomor pegawai. Bila penyimpanan berurutan
yang digunakan, data pertama harus diproses pertama, data kedua diproses kedua,
dan seterusnya sampai akhir file itu tercapai. Sebagian media penyimpanan
komputer hanya dapat memproses data yang disusun secara berurutan. Pita
magnetik adalah contohnya.
SASD adalah media
penyimpanan untuk mengisikan catatan yang di atur dalam susunan tertentu.
Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan kedua diproses pada urutan
ke dua, dan seterusnya sampai file tersebut penuh. Prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus
selalu dimulai dari awal. Sudah jarang dipakai dan umumnya hanya untuk backup
data. Contohnya adalah Magnetic tape adalah model pertama dari
pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk
alat input/ output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari
tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya. Panjang tape pada
umumnya 2400 feet, lebarnya ½ inch dan tebalnya 2 mm. Data disimpan dalam
bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang
dilapisi ferroksida. Flexible plastiknya disebut Mylar.
Mekanisme aksesnya adalah tape drive. Jumlah data yang ditampung
tergantung pada model tape yang digunakan. Untuktape yang
panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000
karakter.
Sumber:
- http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method . Diakses pada tanggal 9 November 2015
- Sumarta, S. (2010). Pengantar system informasi berbasis computer. Yogyakarta: Andi.
- http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/hierarki-data-data-hierarchy/ . Diakses pada tanggal 9 November 2015
No comments:
Post a Comment