Monday 12 October 2015

#SIP Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi manusia

A. Arsitektur Komputer
1. Definisi Arsitektur Komputer
Menurut Permana (2012) Arsitektur Komputer adalah Atribut–atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.
2. Komponen-komponen Arsitektur Komputer

1.    Input
Input (Masukan) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer yang berupa signal input atau maintenance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan.
2.    Pemroses
Sebuah komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk kedalam komputer.
3.    Penyimpanan
Sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data baik sementara atau selamanya.
4.    Output
Output (Keluaran) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara. Macam-Macam alat penunjang output :
 keyboard berfungsi memasukkan data baik berupa huruf, angka, atau symbol. Mouse berfungsi sebagai cursor, petunjuk, menggambar dan menjalankan perintah pada setiap program.
 Alat mouse  ini dinamakan mouse karena berbentuk tikus dan mempunyai kecepatan seperti tikus.
 TouchPad berfungsi sebagai mouse jari pada laptop atau notebook.
 Joystick berfungsi untuk memasukkan data berupa perintah khususnya pada saat kita bermain game.
 Scanner memiliki fungsi yang hampir sama dengan fotokopi, hanya saja jika hasil fotokopi keluar dalam bentuk kertas tetapi jika scanner keluar dilayar komputer atau laptop.
 Prosesor berfungsi seperti otak manusia, hanya saja prosesor adalah otak komputer.
 VGA card berfungsi untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor.
 RAM (Random Access Memory) berfungsi untuk menyimpan data yang hanya bersifat sementara saja.
 Hardisk berfungsi untuk menyimpan data selamanya atau menetap. Bila komputer telah dimatikan datanya tidak akan hilang seperti RAM.
 Monitor berfungsi untuk menampilkan data atau informasi baik berupa gambar, huruf, atau yang lain-lain.
 Printer berfungsi untuk mengeluarkan data atau informasi berupa kertas yang bergambar, huruf, atau yang lain.
 Speaker berfungsi untuk mengeluarkan data atau informasi berupa suara.
 Headphone memiliki fungsi yang hampir sama dengan speaker hanya saja memilik kapasitas suara yang lebih kecil.
Proyektor memiliki fungsi yang hampir sama dengan monitor tetapi proyektor menampilkan data dengan cara memancarkan cahaya ke layar proyektor.
3. Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer
Kelebihan :

1.      Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
2.      Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
3.      Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4.      Menggunakan teknologi time sharring
5.      Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)

Kekurangan :
1.      Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
2.      Harganya sangat mahal
3.      Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
4.      Kerjanya sangat lama
5.      Membutuhkan daya listrik yang sangat besar

B. Struktur Kognisi Manusia
1. Definisi Struktur Kognisi Manusia
Menurut Ahmad (2004) struktur adalah gabungan  beberapa anggota yang disambungkan antara satu sama lain untuk menanggung beban yang akan digunakan ke atasnya, selanjutnya memindahkan beban tersebut ke tanah. Kognisi adalah suatu konsep yang kompleks yang melibatkan sekurang-kurangnya aspek memori, perhatian, fungsi eksekutif, persepsi, bahasa dan fungsi psikomotor.
Jadi dapat disimpulkan Struktur kognisi manusia adalah konsep pikiran manusia yang akan dijalankan untuk mencapai suatu tujuan sebuah pekerjaan atau proses pemikiran manusia yang sudah disiapkan sedemikian rupa dengan menggunakan persepsi dan pemikiran dasarnya.
2. Komponen-Komponen Struktur Kognisi Manusia
Menurut Bloom terdapat 6 tingkatan kemampuan kognisi manusia, yaitu :

1.  Tingkat Pengetahuan (Knowledge Level) merupakan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas (quality management), orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yg berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb.
2. Tingkat Pemahaman (Comprehension Level) Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yg diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb.
3.       Tingkat Aplikasi (Application Level) Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram atau pareto chart.
4.       Tingkat Analisis (Analythical Level) Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
5.       Tingkat Sintesa (Synthesis Level) Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
                    6. Tingkat Evaluasi (Evaluation Level
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb
3. Kelebihan dan kekurangan Struktur Kognisi Manusia
Kelebihan :

1.      Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
2.      Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
3.      Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal

Kekurangan :
1.      Membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka


Hubungan antara Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia
Arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia memiliki hubungan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia yang turut berperan penting dalam pembuatannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Hal ini juga behubungan dengan kognitif manusia dalam mengingat informasi.

Sumber:

- Ahmad, Y. 2004. Teori Struktur. Malaysia : UTM.
- Solso, R., L. (1991).  Cognitive Psychology. 3rd edition.  Massachusetts : Allyn &    Bacon
- Solso, M. (2008). Psikologi kognitif. Jakarta : Erlangga

- Utari, R. Taksonomi Bloom: apa dan bagaimana menggunakannya? http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1-Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf diakses pada tanggal 11 Oktober 2015




Sunday 11 October 2015

#SIP Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

A. Informasi
1. Definisi Informasi

Menurut Hendi Haryadi (2009) informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2005).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat dipahami bagi penerimanya sehingga dapat menambah atau meningkatkan pengetahuan.
2.   Komponen Informasi
Menurut Kadir (2003) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut
Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
- Perangkat lunak (software): sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
- Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
- Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
- Basis data (database): sekumpulan tabel, hunungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
- Jaringan computer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai
 3. Fungsi Informasi
Untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan dan  untuk memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan suatu keputusan yang baik.

B. Sistem Informasi Psikologi
1. Definisi Sistem Informasi Psikologi
Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Menurut Basuki (2008) psikologi adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdapat atau berisikan informasi-informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya.
2. Komponen Sistem Informasi Psikologi
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    Blok Input (Input Block) Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b.   Blok Model (Model Block) Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk outputtertentu.
c.    Blok Output (Output Block) Berupa output dokumen dan informasi yang berkualitas.
d.   Blok Teknologi (Technology Block) Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan output serta membantu pengembalian dari sistem secara keseluruhan.
e.    Blok Basis Data (Database Block) Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f.     Blok Kendali (Control Block) Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.
3. Fungsi Sistem Informasi Psikologi
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

Sumber:
-          Basuki, H. (2008). Psikologi Umum Seri Diklat Kuliah. Jakarta ; Universitas Gunadarma.
-          Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
-          Haryadi, H. (2009). Administrasi Perkantoran. Jakarta: Visi Media.
-          Hutahehan, J. (2014). Sistem informasi. Yogyakarta: Budi Utama.
-          Kadir, A. (2013). Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta: Andi
-          Sutabri, T. (2005). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Andi




#SIP Etika Menulis Online


Seiring berkembangnya zaman serta makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan berbagai dampak baik dampak positif maupun dampak yang negatif. Dampak positif tentu saja merupakan hal yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan manusia di dunia termasuk di negara Indonesia sebagai negara berkembang, yang mana hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini diramu dalam berbagai bentuk dan konsekuensinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dampak negatif yang timbul dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus juga dipikirkan solusinya karena hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan manusia, baik kehidupan manusia secara fisik maupun kehidupan mentalnya.
Secara terminologi, publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan Ton kertapati menjelaskan dalam bukunya Dasar–Dasar Publisistik Dalam Perkembangannya Di Indonesia Menjadi Ilmu Komunikasi bahwa istilah publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin publicare yang berarti mengumumkan. Dari penjelasan tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa istilah publikasi dapat diartikan pengumuman tentang suatu hal yang disiarkan lewat media elektronik dan atau diterbitkan di media cetak. Sedangkan dalam penelitian ini, maksud dari publikasi adalah pengumuman pada masyarakat luas melalui media yang dibatasi oleh media televisi.
Agar tidak terjadi kebingungan atau pertanyaan-pertanyaan mengenai perbedaan publikasi dan publisistik, maka sudah seharusnya penulis menjelaskan mengenai hal ini sebelum penulis membahasnya lebih jauh lagi. Yang dimaksud publisistik di sini adalah ilmu tentang publikasi dan tentunya publikasi berarti aplikasi dari keilmuan tersebut.
Internet yang kita kenal luas sebagai media komunikasi online, ternyata menyimpan berbagai kemungkinan seperti miss comunication (salah persepsi) dalam menggunakannya yang dapat membuat kesalah pahaman. Netiquette atau yang umumnya disebut Netiket berarti netter etiket, segelintir aturan dan etika dalam berkomunikasi sesama pengguna Internet bisa dalam beremail, mailing list, chatting dan sebagainya
Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Internet sebagai sebuah kumpulankomunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet. Sebenarnya Nettiquette in adalah hal yang umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.

Adapun Etika dalam menulis Online (Netiquette) ini, yaitu:
1) Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
2) Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda. dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
3) dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu,:
a. jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b. jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalkan melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit
c. jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d. jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e. jangan flamming (memanas-manasi), trolling (keluar dari topik pembicaraan) ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum. 

Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan tentang etika dan kode etik dalam penulisan pada sebuah media adalah sebagai berikut :

1.    Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar
Gunakanlah bahasa yang sopan pada saat menulis sebuah artikel atau berita di sebuah media online. Karena internet tersambung dengan akses yang mencakup seluruh dunia. Dimana artikel atau berita yang kita muat pada internet dapat dibaca oleh siapapun dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita tidak menggunakan bahasa yang sopan maka cara pandang seseorang terhadap kita akan berdampak buruk pada pribadi serta lingkungan kita sendiri. Janganlah menyingkat sebuah kata dalam pengetikan suatu artikel. Seperti kata “yang” disingkat menjadi “yg”, “kepada” menjadi “kpd dan lain sebagainya. Hal itu hanya membuat pusing seseorang yang membaca artikel kita.
2.  Gunakan huruf kapital (capslock) seperlunya
Gunakanlah huruf kapital pada penulisan seperlunya. Karena jika kita menuliskan dengan menggunakan huruf kapital secara dominan, kata yang tertulis dapat berarti lain bagi seseorang yang membacanya. Sebaiknya tulislah berita atau artikel dengan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Karena pembaca sangat tertarik terhadap suatu artikel atau berita yang ditulis secara komunikatif. Bahasa yang baik dan benar pun memudahkan pembaca mengerti maksud dan inti dari sebuah berita yang disampaikan oleh kita sebagai penulis.
3. Menggunakan EYD yang sesuai
Selain menggunakan bahasa yang sopan, penulisan dalam media pun harus menggunakan EYD yang    sesuai. Dikarenakan penulisan yang menggunakan EYD secara yang sesuai pun dapat memudahkan pembaca untuk mengerti inti dari sebuah tulisan yang kita tulis. Dan juga dapat memberikan kesan yang positif terhadap pribadi si penulis. Tak jarang sebuah tulisan di media online digunakan untuk referensi tulisan bagi seseorang. Jadi jika sebuah artikel yang di tulis tidak memperhatikan EYD dengan baik sebagus apapun isi dari artikel tersebut orang lain tidak akan menjadikannya sebagai referensi.

Sumber
Adiputro, D. (2009). Citizen Journalism Wujud Dari Demokrasi Total.  Jakarta. Perspektif.


http://www.erepublik.com/sv/article/junk-report-abuse-diskusikan-disini-551582/1/20 diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Waryanto, H., N. (2006). Etika berkomunikasi di dunia maya dengan Netiquette. Universitas Negeri Yogyakarta.
WS., Titik. 2003. Kode Etik/ Tanggung Jawab Penulis. Yogyakarta: Pink Books, PUSBUK, dan Taman Melati.