Pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa.
Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan
potensi-potensinya agar mencapai pribadi yang bermutu.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas yang cukup berat diantaranya
sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
secara optimal. Indikator keberhasilan sekolah dalam mengembangkan
tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi
akademik yang tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta
didik (Nurwati, 2004).
Prestasi belajar adalah hasil
penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa.
(winkel, 1987). Penilaian yang di maksud adalah penilaian yang di lakukan untuk
menentukan seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah
sesuai dengan tujuan instruksional yang sudah di tetapkan baik menurut aspek
isi maupun aspek prilaku. Pendapat lain menyatakan bahwa prestasi belajar
adalah perwujudan atau aktualisasi dari kemampuan dan usaha belajar dalam waktu
tertentu (Loekmono, 1988). Sedangkan Nana Sudjana(1992) mengungkapkan
bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
siswa menerima pengalaman belajarnya. Menurut Dimyati dan Mujiono ( 2002
: 200), prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa setelah melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran prestasi belajar berupa skala
nilai yang berupa huruf atau kata atau simbol.
Pada
umumnya ada tiga jenis pendidikan untuk mencapai prestasi belajar yaitu secara
langsung dan tidak langsung, yaitu pendidikan formal, in formal dan non
formal. Namun dalam arti luas, pendidikan adalah setiap proses dimana
seseorang memperoleh pengetahuan (knowledge acquisition), mengembangkan
kemampuan / keterampilan ( skill development), sikap atau
mengubah sikap ( attitude change). Banyak untuk mengukur prestasi
belajar. Pengajar dapat melakukannya dengan cara mengajukan pertanyaan lisan,
memberikan pekerjaan rumah atau tugas tertulis untuk melihat penampilan aktual
dari tugas keterampilan dan tes tertulis. (Crow & Crow, 1984). Winkel
(1984) berpendapat bahwa cara mana yang akan digunakan untuk mengukur prestasi
belajar siswa biasanya berkaitan dengan tujuan dan bidang prestasi yang akan di
evaluasi. Tetapi yang paling umum di lakukan adalah dengan tes tertulis. Pada
umumnya yang di maksud dengan prestasi belajar adalah nilai-nilai hasil
belajar yang diperoleh melalui pengukuran dengan alat tes. Prestasi belajar
siswa dapat di lihat dari nilai rapor siswa.(Crow & Crow, 1984).
Prestasi
belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua
yaitu (Syah 1995, Sudjana 1992) ; (a) faktor Internal, yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor eksternal ini meliputi Intelegensia,
Motivasi, minat, kemandirian dan emosi, dan (b) Faktor Eksternal, yaitu
faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non
sosial.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Akademik
Faktor yang mempengaruhi prestasi
akademik menurut Hawadi (2001) terdiri dari dua, yaitu faktor motivasi yang
berasal dari luar diri anak baik dari lingkungan rumah, maupun dari lingkungan
di luar rumah, dan faktor motivasi yang berasal dari dalam diri anak. Motivasi
yang berasal dari luar diri anak, bukan keinginan atau kemauan dari anak
sendiri, sedangkan motivasi yang berasal dari dalam diri anak adalah keinginan
atau kemauan anak sendiri untuk belajar agar dapat mencapai prestasi yang
tinggi. Djamarah (2002) menjelaskan kuat lemahnya motivasi belajar siswa
mempengaruhi keberhasilan belajar, motivasi belajar yang berasal dari dalam
diri diusahakan dengan cara memikirkan masa depan yang penuh dengan tantangan
dan harus dihadapi untuk mencapai citacita. Tekad yang bulat dan selalu optimis
bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Tinggi rendahnya prestasi
akademik menurut Kartono (dikutip oleh Tu’u, 2004) terdiri dari dari tujuh
faktor, yaitu:
(a) kecerdasan,
(b) bakat,
(c) minat dan perhatian,
(d) motif,
(e) cara belajar,
(f ) lingkungan keluarga, dan
(g) sekolah.
Pendapat lain mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan belajar atau Prestasi Akademik menurut Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono (2002: 60) yaitu:
1) Faktor internal
a. Faktor jasmaniah, Faktor
jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini
misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya
b. Faktor psikologi, baik bawaan
maupun yang diperoleh yang terdiri atas :
(1) Faktor
intelektif yang meliputi: Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat,
Faktor
kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
(2) Faktor non
intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan,
minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c. Faktor kematangan fisik maupun
psikis
2) Faktor Eksternal
a.Faktor sosial, yang terdiri
atas :
(1) Lingkungan
kerja
(2) Lingkungan
sosial
(3) Lingkungan
masyarakat
(4) Lingkungan
kelompok
b. Faktor budaya, seperti adat
istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian
c. Faktor lingkungan fisik, seperti
fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim
d. Faktor lingkungan spiritual atau
keamanan
Jadi dari beberapa pendapat diatas,
faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Akademik digolongkan menjadi 2 yaitu:
1) Faktor intern
Faktor ini berkaitan dengan segala
yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat,
kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.
2) Faktor ekstern
Faktor ini berhubungan dengan
pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana,
lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan
lain sebagaianya.
Sumber :
http://gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Artikel_10503153.pdf